Lagu lagu

Jumat, 29 Desember 2023

DAFTAR GPAI NON PNS YANG BELUM MENYAMPAIKAN SPTJM TAHUN 2023

 DAFTAR GPAI NON PNS PENERIMA SERTIFIKASI YANG BELUM MENYAMPAIKAN SPTJM TAHUN 2023 PER TANGGAL 29 DESEMBER PKL.15.24 WIB



Kamis, 23 November 2023

DAFTAR GPAI YANG BELUM UPLOAD ABSENSI

 DAFTAR GPAI NON PNS SERTIFIKASI YANG BELUM UPLOAD ABSENSI BULAN OKTOBER 2023

TERTANGGAL 29 NOVEMBER 2023 PKL.17.02 WIB










Rabu, 04 Oktober 2023

Selasa, 12 September 2023

DAFTAR GPAI YANG BELUM UPLOAD ABSENSI DARI JULI 2023

 Berikut daftar GPAI sertifikasi Non PNS dan PPPK yang belum upload absensi Bulan Juli 2023

per tanggal 29 September 2023 Pkl.10.11 wib







Minggu, 16 Juli 2023

DAFTAR GPAI BELUM UPLOAD ABSENSI

 Berikut daftar GPAI sertifikasi Non PNS dan PPPK yang belum upload absensi bulan juni 2023

per tanggal 1 Agustus 2023 Pkl.08.56 wib


Mohon agar segera upload dan sampaikan print outnya ke PAIS
trimkasih



Senin, 19 Juni 2023

DAFTAR GPAI NON PNS SERTIFIKASIYANG BELUM UPLOAD ABSENSI

 BERIKUT DAFTAR GPAI NON PNS SERTIFIKASI YANG BELUM UPLOAD DAN TERTOLAK ABSENSI BULAN MEI 2023


Catatan : bagi yang namanya masuk dalam daftar diatas mohon untuk segera upload absensi bulan mei dan menyampaikan Hard copy ke seksi PAI, trimkasih

Selasa, 30 Agustus 2022

PERSYARATAN DAFTAR APLIKASI SIAGA DAN EMIS 2022

 

Persyaratan daftar aplikasi SIAGA dan EMIS :

1. Sudah terdaftar pada Aplikasi Dapodik sebagai Guru PAI (print out info gtk)

2. SK.Gubernur/Bupati/Disdik/Surat Tugas Bupati/Disdik (untuk GPAI Sekolah Negeri)

3. SK GTY bagi GPAI sekolah Swasta

4. SK Pembagian Tugas Mengajar Tahun Terakhir

5. Rekomendasi dari Pengawas PAI Pembina

Mengisi data sebagai berikut :

1. Nama 
2. Status Kepegawaian (PNS/NON PNS)
3.  Email
4.  Nomor Induk Kependudukan
5.  Nomor Kartu Keluarga
6.  TMT Menjadi Guru
7.  NPSN
8.  Nama Sekolah
9.   Status Sekolah
10.Alamat Sekolah
11.Nama Kepala Sekolah
12. Nip Kepala Sekolah (Jika PNS)

Kamis, 16 Desember 2021

Apresiasi Terbaik Peserta TOT PPKB Direktorat PAI
Tahun 2021


 

SEKELUMIT PERJUANGAN PESERTA PPKB GPAI (Catatan kecil Kegiatan TOT PPKB GPAI tahun 2021)

 

Oleh Rakhmi Ifada,S.Ag, M.Pd.I

 (GPAI SMA Negeri 1 Cigombong Bogo)

 

Guru Pendidikan Agama Islam Rakhmi Ifada dari SMAN 1 Cigombong Bogor, mengikuti kegiatan yang di laksanakan oleh Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI). Kegiatannya mengikuti seleksi calon Pelatih Nasional dan Pelatih Provinsi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru PAI tahun 2021. Seleksi dilaksanakan secara on line melalui Siaga Pendis dari tanggal 24 – 31 Oktober 2021.

Sebanyak 1.345 guru dan pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) mengikuti seleksi tahap pertama, yakni lulus Berkas Portofolio. Seleksi tahap kedua yaitu Tes Berbasis Komputer (CBT) dan dinyatakan lulus ada 989 peserta. Seleksi tahap ketiga tes wawancara oleh para pengembang Kurikulum yang dilakukan secara dalam jaringan (Daring), pada Tanggal 30 dan 31 Oktober 2021. Alhamdulillah tepat tanggal 3 Desember 2021 di umumkan hasil dari 3 Tahapan seleksi yakni Portofolio, Tes CBT, dan Tes Wawancara. Yang menyatakan ada 437 Peserta yang lulus pada kegiatan Training Of Trainer Calon Pelatih PPKB GPAI Tahun 2021. Direktur PAI Kemenag RI. H. Amrullah mengatakan, seleksi ini merupakan langkah tepat untuk

mendapatkan kompetensi dan penguasaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), serta teknis pembelajaran yang efektif, interaktif, dan komunikatif.

Dikatakan Amrullah, peningkatan kompetensi guru PAI merupakan bagian dari upaya Kemenag dalam peningkatan kualitas beragama dan juga moderasi beragama. Sehingga pelatih yang memiliki kompetensi tentunya akan berdampak pada kualitas guru PAI. Di kutip dari Berita Pendis Kemenang go.id

Kabupaten Bogor dari delapan peserta yang memasukan dan mengikuti  proses pemasukan berkas Portofolio, Tes CBT dan Tes Wawancara, Alhamdulillah Kabupaten Bogor ada empat peserta yang dinyatakan lulus, antara lain

Dr.H.Ijen Zainal Abdidin, M.Ag. (Pengawas PAI Kab. Bogor), Rakhmi Ifada, S.Ag, M.PdI (GPAI SMAN. 1 Cigombong Kab. Bogor) Syarifah Alawiyah, M.Pd(GPAI SMKN 1 Bojonggede), Syamsul Wrdani M.Pd, (GPAI SMPN 1 Cariu ) sebagai Nominasi Lulus Seleksi Pelatih PKB GPAI pada surat pengumuman yang ditujukan ke pada Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Cq. Kabid PAI/PAPKIS/PENDIS Tanggal 02 Desember 2021, sekaligus pemanggilan peserta yang akan mengikuti kegiatan Training Of Trainer Calon Pelatih PKB GPAI Tahun 2021 yang dilaksanakan pada Tanggal 08 s/d 15 Desember 2021 di Hotel Horison Bandung.

Dari hasil pengumuman yang sudah di share oleh Tim Kabid PAI/PAPKIS/

PENDIS Kanwil Provinsi Jawa Barat kami juga mendapat ucapan selamat dari Bapak Kakanwil dan Kabid PAPKIS Kanwil Provinsi Jawa Barat.

Pada Tanggal 3 sampai 8 desember bersamaan dengan kegiatan PAS semester ganjil di SMAN 1 Cigombong Bogor, di satu sisi untuk mengikuti kegiatan Pelatihan yang dilaksanakan pada Tanggal 8 sampai 15 Desember 2021. Dengan niat menuntut ilmu dan berbekal surat tugas dari KASI PAIS kabupaten Bogor dengan dorongan dan motivasinya, kita berempat berangkat menuju hotel Horison Bogor.

Perjalanan dari Bogor ditempuh kurang lebih 5 jam 30 menit, tepat pukul 17.00 kami sampai di Hotel Horison Bandung.

Kami Peserta langsung menyiapkan administrasi, registrasi di meja panitia serta check in masuk kamar, persiapan yang saya lakukan yakni  makan malam, mandi, ganti pakaian dan segera masuk Ballroom untuk persiapan pembukaan seremonial TOT PPKB GPAI.

Tepat pukul 20.00 Wib di Ballroom Hotel Harison dihadiri oleh; Dirjen Pendis, Rektor UIN Sunan Gunung Jati, Direktur PAI dan jajaran pejabat Ditpai. Pada kesempatan tersebut disampaikan teknis kegiatan oleh Ketua Panitia (Bapak Ilham,Kasubdit PAI Dasar).

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Pendis, Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdani mengajak guru PAI  untuk menjadi agen

moderasi beragama dengan menghadirkan nilai-nilai moderasi dalam kontek berbangsa dan bernegara, lebih lanjut Mohammad Ali Ramdani mengatakan bahwa tantangan Guru Pendidikan Agama Islam semakin kompleks, diantara tantangan tersebut adalah menjadi penting bagi setiap manusia di abad 21 menyikapi sebuah tantangan, hari ini kita perlu larut dalam sebuah dimensi baru memberi nuansa dan warna baru dalam proses pendidikan. Orang yg selaras adalah yg mampu melakukan adaptasi, peduli terhadap peserta didik, melihat sesuatu dengan kajian yang luas dan mengajarkan dengan cinta kepada peserta didik.

Dunia realitas bahwa sebuah konsep belajar sepanjang hayat, berhentinya

belajar berarti kematian.

Orang yg terpelajar adalah pemilik masa lalu, orang yang belajar pemilik masa depan.

Untuk mencerdaskan anak bangsa, hari ini diperlukan upaya- upaya briliant menggulirkan pemodelan belajar futuristik.

Direktur PAI Kementerian Agama, Amrullah, mengatakan Peserta PPKB-GPAI yang dilakukan Direktorat Pendidikan Agama Islam tahun ini berjumlah 437 Calon Peserta Training of Trainers (ToT) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam (PKB-GPAI). yang dilaksanakan mulai tanggal 8 s/d 15 Desember 2021, kegiatan ini dilaksanakan oleh Direktorat PAI

bekerjasama dengan LPTK Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, dan Narasumber Hebat dari Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan juga Narasumber yang sebagai Pelatih Nasional/tim pengembang kurikulum PPKB-GPAI Tahun 2021.

Berharap banyak pelatih PPKB GPAI yang berkiprah di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kompetensi GPAI di daerah-daerah.

(Bersambung)

#direktoratpai

#gurupaimoderat

#totppkbpai2021

#gurupelopormoderasiberagama

#gpmagpaii


 

Perjalanan Menuju Pelatih PPKB GPAI

(Apresiasi Terbaik Kreator Konten Media Sosial Direktorat PAI)

 

Rakhmi Ifada, S.Ag, M.Pd.I

Guru PAI SMAN 1 Cigombong Bogor

 

Bagian kedua

Setelah pembukaan acara Kegiatan TOT PPKB GPAI dengan slogan "PPKB GPAI Jelas Profilnya, Tepat Pelatihannya" pada hari kedua pelatihan kita ditraining Di UIN Sunan Gunung Djati Bandung materi LMS,Tugas-tugas Tersimpan rapi

Pagi hari Kamis, 9 Desember 2021 TOT PPKB PAI hari kedua pada jam 6.30 bersiap sarapan pagi dan menuju kampus 2 UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan berkendara bus

rombongan peserta diklat Profesional 1,2 dan 3 SMA SMK berangkat menuju UIN. Jalanan yang belum terlalu padat membawa kita ke kampus dalam waktu 30 menit.

Sesampai di sana kita langsung menuju lantai 4 gd. PPG dan bersiap2 pre test. Setelah pre tes berjalan 30 menit, kegiatan dilanjutkan dengan materi LMS.

Apa itu LMS?

Secara umum, pengertian Learning management system (LMS) adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian konten pembelajaran. Ada beberapa contoh LMS berlisensi yang bisa Bapak dan Ibu Guru coba yakni Moodle, Dokeos, Atutor, Docebo, Claroline, Chamilo, dan OLAT.

Dengan LMS para guru dalam pelatihan

PPKB PAI akan dimudahkan sistem pembelajaran antara nara sumber dan peserta yang saling berkomunikasi. 

Materi ini berlanjut sampai siang hari dengan praktik langsung antara peserta dan pelatih. Kegiatan sampai sore dengan tidak terasa waktu berjalan dengan terjeda solat dan makan siang. Lelah hari ini terobati dengan ilmu baru didapat, pengalaman mengasyikkan tentunya melekat untuk selanjutnya terfikirkan bagaimana mengaplikasikan LMS ini di daerah masing-masing membersamai guru-guru dan teman sejawat.

Hari ketiga, Apa itu Publikasi Ilmiah

Jumat, 10 Desember 2021 diawali dengan materi keterkaitan SKL, Capaian

pembelajaran, publikasi ilmiah dan penulisan artikel ilmiah oleh Dr.Andewi Suhartini dosen UIN Bandung.

Guru PAI agen Moderasi Indonesia satu tema tercatat untuk dipublikasikan, bagian dari penguatan.

Publikasi ilmiah sebagai tempat hasil penelitian dan pengetahuan yang diperoleh dari sains dibagikan dan diajarkan kepada orang lain di dunia. Hasil tidak akan berguna bagi siapa pun jika tidak tersedia bagi pakar lain, untuk didiskusikan, dievaluasi secara kritis, dan dikembangkan.

Akibatnya, sejak permulaan ilmu pengetahuan modern, berbagai bentuk penerbitan telah memainkan peran sentral dalam karya peneliti yang harus mampu mempresentasikan karyanya

secara cerdas dalam bentuk tertulis agar diakui oleh rekan-rekannya.

Filosofi tentang pengungkapan penuh buah dari karya intelektual ilmuwan terkadang dapat bertentangan dengan kepentingan untuk melindunginya dari penyalahgunaan. Misalnya dalam hal ini seperti, mematenkan karya yang dihasilkan oleh orang lain, informasi kejadian spesies tanaman yang terancam oleh eksploitasi berlebihan, dan lain-lain.

Sementara para sarjana abad pertengahan dan renaisans sebagian besar menghasilkan buku-buku yang kebanyakan ditulis dalam bahasa Latin, tempat penerbitan yang lebih beragam tersedia saat ini, tetapi terutama artikel (“makalah“) dalam jurnal yang dikelola

oleh masyarakat ilmiah, institut, atau penerbit komersial kini mendominasi di banyak bidang.

Dengan publikasi ilmiah diharapkan kelas Profesional 2 menjadi lebih profesional dalam bidang tersebut dengan desain dan konsep yang jelas.

Selanjutnya di hari ke empat, 11 Desember 2021 materi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan nara sumber Dr. Asep Nursobah dimulai tepat jam 08.00 sampai jam 12.00.

Menurutnya Penelitian Tindakan Kelas dianalogikan sesuai shooting yang diarahin dari sutradara film yg memimpin action.

Action itu ada planning/perencanaan.

Ketika ada kesalahan CUT diulang lagi dan diulang lagi. Jadi bukan behavior

atau kebiasaan, tanpa rencana.

PTK itu yang diteliti adalah tindakan di kelas dan yang melekat itu adalah kelas kumpulan, community.

1 itu individu

2 berpasangan

3 membentuk grup

4  dst kelas

Apakah yg diteliti ? Tindakan kelas, yg diteliti proses dan hasil belajar

Mengapa perlu diteliti? karena ada masalah.

Bagaimana menelitinya? Melalui siklus, ada tindakan refleksi, kolaboratif. Kolaboratif tindakan bersama/berjamaah itu lebih baik.

Reflektif itu merenungi untuk dinilai kekurangan dan kelebihan menurut orang banyak secara objektif

Kebenaran PTK inter-subjective

(antar pelaku) sebagai ciri khas kualitatif dengan PAOR planning, action,observe,reflective.

Ada masalah, misalnya prestasi belajar yang merupakan masalah kelas

Mengapa dianggap masalah?

Pastikan ada masalah

Masalah Urgensi

Konteks realita, konteks teori dan praktis demikian apa ruang yang disampaikan nara sumber dan selanjutnya para peserta praktik langsung membuat kerangka proposal Penelitian Tindakan Kelas/PTK dan mempresentasikan di kelas.

Hari kelima, 12 Desember 2021pada pagi hari jam 08.30 bersilaturahmi dengan pegiat Guru-guru PAI Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Guru

Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) membicarakan isu-isu nasional, persiapan konggres dan advokasi P3K guru.

Selepas Zuhur dan makan siang, tepat jam 13.00 dimulai materi penulisan modul. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/substansi belajar, dan evaluasi.

Modul digunakan untuk dapat menggantikan fungsi guru. Guru bisa

saja berada dalam pembelajaran yang menggunakan modul sebagai bahan ajar atau sumber belajar, namun guru hendaknya berperan secara minimal dalam pembelajaran tersebut. Dari penggunaannya yang dapat dimanfaatkan tanpa adanya guru, maka modul harus berisi hal-hal detail mengenai pembelajaran yang dilakukan mulai dari tujuan, perencanaan, materi pembelajaran, hingga evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran. Peserta didik atau siswa sendiri yang akan menerapkan seluruh kegiatan maupun panduan langkah-langkah yang harus dilakukan pada pembelajaran yang menggunakan modul yang menarik dan menyenangkan untuk peserta didik.

Belajar modul secara maraton sampai jam 18.00 dengan rangkaian Lembar

Kerja/LK yang harus dikerjakan oleh peserta TOT dan berlanjut dengan presentasi tiap-tiap kelompok.

Tepat azan maghrib TOT hari ini berakhir.

Hari ke enam, Senin 13 Desember 2021 diawali dengan praktik penulisan modul seharian penuh sampai jam 15.00.

Modul adalah satu kesatuan bahan pembelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri. Didalamnya terdapat komponen dan petunjuk yang jelas sehingga peserta didik dapat mengikuti secara runut tanpa campur tangan pengajar. Praktik pembuatannya antara lain para peserta TOT ada yang membuat modul sekolah penggerak dan ada pula yang masih menggunakan kurilulum 2013.

Jam 15.00 berlanjut dengan penulisan sistematika KTI. Karya Tulis Ilmiah adalah hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, atau pemikiran oleh perseorangan atau kelompok yang disajikan dalam bentuk tertulis dan disusun secara sistematis serta berlandaskan kaidah ilmiah. sesi hari ini sangat melelahkan sekali karena malemnya hanya tidur 3 jam, shooting video pembelajaran bersama 24 Guru PAI yang bertugas artis kontennya sampai tengah malam. Tiada kendor semangatnya teman2 untuk hari ini, tetap bertugas untuk berprestasi.

Pada hari ke tujuh, 14 November 2021 hari terakhir dan materi terakhir adalah praktik penulisan artikel ilmiah. Secara umum kita ketahui bersama bahwa

sistematika artikel ilmiah tersusun dari

Judul (Maksimum 12 kata)

Identitas Penulis

Abstrak Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (250 Kata)

Keywords (3-5 kata)

PENDAHULUAN

METODE

HASIL

PEMBAHASAN

Semua kelompok di kelas bekerja keras membedah dan menyempurnakan jurnal artikel ilmiah bersama nara sumber Dr. Andewi Suhartini untuk di revieuw dan dianalisis. Tak terasa presentasi dan review berjalan empat jam sampai azan zuhur berkumandang.

Diakhiri  dengan testimoni peserta dan doa bersama semoga para pelatih PPKB mendapat ilmu yang bermanfaat dan

berkah untuk semua.aamiin.

Sorenya kami bergegas melaksanakan Post tes di kelas Profesional 2 dalam waktu 30 menit dimulai jam 16.00.

Kelas senyap, semua tenang mengerjakan post tes berharap dengan hasil meningkat dari pre test di hari pertama awal TOT.

Alhamdulillah, hampir semua peserta meningkat nilainya 15-25 digit dqri penilaian sebelumnya. Itu artinya peserta TOT PPKB GPAI menyerap dengan baik materi dari para nara sumber.

Di malam hari sesi penutupan acara kegiatan TOT PPKB GPAI berlangsung meriah dengan serangkaian acara door prize yang menarik, pengumuman

kelulusan Pelatih Nasional dan Pelatih Provinsi. Dan sewaktu diumumkan sebagai juara  terbaik Kreator konten Media Sosial oleh MC, syukur alhamdulillah namaku Rakhmi Ifada dari SMAN 1 Cigombong Bogor dipanggil maju ke depan dan diberikan penghargaan langsung oleh Direktur PAI, H. Amrullah, M.Si. Konten kegiatan TOT PPKB PAI dishare di Instagram, Facebook, you tube dan tik tok dengan hastag #direktoratpai#totppkbpai#gurupaimoderat#gurupelopormoderasiberagama#gpmagpaii.

Sebuah prestasi yang patut disyukuri untuk perjuangan menjadi penulis sesungguhnya, belajar menulis tiada henti, terus menulis dan berlatih sebagai

Pelatih PPKB GPAI bidang Profesional 2 Publikasi Ilmiah.

Terima kasih Direktorat PAI atas apresiasinya.

Salam sehat salam moderasi.

Bogor, 16 Desember 2021

Kamis, 22 Juli 2021

INFORMASI VERVAL SELISIH TUKIN PENGAWAS DAN GURU PAI

 CONTOH FORMAT SPTJM TUKIN DAN JUKNIS TUKIN PAI SILAHKAN DOWNLOAD

catatan : untuk SPTJM kehadiran Pengawas Mengetahuinya KASI PAI


INFORMASI DIRJEN PENDIS TEKAN DISINI



Kamis, 20 Mei 2021

SEJARAH TRADISI MUDIK LEBARAN

 Mudik Virtual dan sejarah mudik lebaran.


(Rahmi Ifada, M.Pd.I Guru PAI SMAN 1 Cigombong Bogor)

Mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang selalu dilakukan saat bulan Ramadhan menjelang lebaran. Tradisi bersama-sama pulang ke kampung halamannya masing-masing menemui orang tua dan sanak saudara. Bagaimanakah sebenarnya sejarah mudik di Indonesia sebenarnya ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mudik artinya pergi ke ulu (hulu sungai, pedalaman): dari Palembang sampai ke Sakayu. Dan dapat juga diartikan pulang ke kampung halaman  seminggu menjelang Lebaran atau sebelumnya.

Guru Besar Linguistik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. Dr. Kisyani Laksono, M. Hum mengatakan ada dua kata, yaitu mudik dan pulang kampung berbeda meskipun punya sinonim sama.

Menurut Kisyani, pulang kampung bisa dilakukan kapan saja ketika berkeinginan pulang tanpa menunggu momen atau acara tertentu. Sedangkan mudik hanya dilakukan di tengah peringatan hari raya. Dari segi sifat pulang kampung bersifat individual tetapi istilah mudik sifatnya massal bersama-sama menjelang lebaran.


Mudik Virtual

Tahun ini menjadi tahun kedua tradisi mudik di Indonesia dilarang saat lebaran. Meskipun masih ada 1,5 juta pemudik yang nekat pulang kampung dengan berbagai cara, namun kebanyakan warga menahan diri untuk tidak mudik. Hal ini bertujuan untuk menekan laju pandemi Covid-19.

Karena mudik menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dari masyarakat Indonesia sebagai upaya mengunjungi orang tua dan sanak saudara sebagai wujud cinta.

Sebelum masa pandemi, hampir semua masyarakat di daerah perkotaan berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga di kampung.

Dan ketika larangan mudik diberlakukan pemerintah sebagai gantinya mudik virtual menjadi fenomena baru dalam merayakan lebaran. Dengan berzoom ria atau Video Call kita masih bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan kerabat dan sanak saudara di dunia maya, walaupun secara hati belum sepenuhnya menggantikan mudik secara fisik. Mudik virtual salah satu alternatif menahan kerinduan kepada kampung halaman dengan berselancar menemui keluarga, sanak saudara dengan menelpon dan bercanda ria di dalamnya.


Mudik dan sejarahnya

Di zaman Jakarta masih era Batavia, pemerintah kolonial Hindia-Belanda sebenarnya sudah ada aktivitas pulang kampung alias mudik. JJ Rizal sejarawan lulusan Universitas Indonesia (UI), mengidentifikasi tradisi mudik dengan aktivitas di Batavia, di mana saat itu sudah membutuhkan banyak tenaga kerja sejak 200 tahun yang lalu.

Sejarawan JJ Rizal menyampaikan bahwa mudik dilakukan sebagai terhentinya aktivitas kembali ke kampung halaman terutama kata mudik ini identik dengan kota Batavia, ibu kota kolonial yang kemudian diwarisi Jakarta sebagai ibu kota nasional serta menjadi pusat urbanisasi.

Mudik juga berasal dari kata udik yang berarti kembali ke titik awal mula aliran sungai alias di hulu, letaknya di desa yang jauh dari hilir di Batavia. Istilah ini kemudian berkembang seiring dengan banyak kaum pekerja atau buruh yang berasal dari luar daerah.

Meningkatnya aktivitas mudik masa sekarang itu dimulai pada masa Orde Baru. Saat periode Gubernur Jakarta Ali Sadikin berkuasa (1966-1977) budaya mudik berjalan dan akhirnya berkembang menjadi tradisi besar yang dilakukan setiap tahun sampai sekarang, karena menyangkut perpindahan orang dari desa ke kota yang semakin besar dan berimplikasi luas bagi banyak hal, mulai dari transportasi sampai kriminalitas. Ini terutama setelah masa Ali Sadikin, ketika posisi warga asli, yakni Betawi, bukan lagi nomer satu, digantikan urban Jawa, Madura, Sunda, Padang dan lain lain

Sejarah mudik di Indonesia yang semakin gencar terjadi ketika banyaknya proyek pembangunan dan impian pekerjaan yang menjanjikan di Jakarta. Banyaknya jumlah pendatang ke Jakarta berbanding lurus dengan banyaknya masyarakat yang mudik setiap lebaran.

Semakin banyak kaum urban datang ke Jakarta semakin banyak pula arus mudik yang terjadi dan berlangsung setiap tahunnya menjelang lebaran.

Dan ini menjadikan budaya silaturahmi baik dan ikatan emosional rakyat kepada kampung halamannya.

Rabu, 05 Mei 2021

Keutamaan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan

 

Keutamaan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan

 

Oleh Rahmi Ifada, S.Ag, M.Pd.I

( Guru PAI SMAN 1 cigombong Bogor)

 

Ketika datang bulan Ramadhan penuh suka cita kita menyambutnya. Tamu agung telah datang bulan istimewa, bulan suci umat Islam bulan suci Ramadhan.

Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat kasih sayang dan  keberkahan, bulan penuh ampunan dan terbebas dari api neraka (itqun minan naar).  Bulan Ramadhan adalah bulannya orang-orang yang bertakwa. Dikutip dari Abdul Manan dalam bukunya Kesempurnaan Ibadah Ramadhan menyebutkan bahwa bulan ini memiliki nama yang banyak, dengan arti yang sama-sama mulia.  Ramadhan disebut sebagai syahrullah karena Allah menyandarkan puasa pada diri-Nya. Disebut Syahrul Qur’an karena di dalamnya diturunkan Al-Quran. disebut Syahrus Siyam karena di bulan ini dilatih diri untuk melaksanakan ibadah yang Allah sandarkan kepada diri-Nya bagi yang berpuasa.  Disebut pula Syahrul  Rahmah  karena di bulan ini, Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Kemuliaan bulan ini berlanjut hingga di 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan.

Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."

Pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan amatlah disukai oleh Nabi Muhammad SAW.

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).

Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Arti dari perkataan 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya beliau "mengencangkan ikat pinggangnya" yaitu beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjauhi istri-istrinya.

Beliau tidak berhubungan badan dengan mereka di malam-malam sepuluh terakhir dan sibuk bermunajat kepada Allah SWT.

 

Di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan sering disebut juga dengan malam Lailatul Qadar. Malam ini disebutkan dalam Al-Quran malam yang lebih baik dari malam seribu bulan.

Prof. M. Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan Al-quran  menegaskan bahwa lailatul qadar merupakan malam yang mulia, yang apabila diraih maka ia akan menetapkan masa depan umat manusia. Pada malam itu para malaikat turun ke bumi membawa ketenangan dan kedamaian.

Lailatul qadar adalah malam yag ditunggu - tunggu kehadirannya oleh semua umat manusia, yaitu suatu malam yang ibadah pahalanya lebih baik dari 1000 bulan. Para malaikat turun membawa rahmat bagi seluruh alam tanpa kecuali sebagaimana Allah berfirman dalam Qs. Al qadr ayat 1-4

 

Amalan pada sepuluh Hari Sebelum Ramadhan Berakhir

Amalan-amalan utama apa saja yang harus kita dikerjakan ketika sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan?

Tentu saja amal kebaikan yang akan bernilai pahala di hadapan Allah Swt. Menurut Syekh Zainuddin Al-Malibari, penulis Fathul Baari menyebut ada tiga amalan yang mesti diamalkan yaitu, Pertama memperbanyak sedekah, kedua memperbanyak membaca Al-Quran dan ketiga memperbanyak i’tikaf di masjid.

 

Selanjutnya ada banyak amalan-amalan yang bisa kita lakukan, yaitu :

1. Memperbanyak amal shadaqah

Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Maka orang yang bersedekah merupakan orang yang benar pengakuan imannya. Sedangkan menurut syariat, sedekah hampir sama dengan infaq yaitu mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu. Dalam pengertian ini, sedekah lebih luas cakupannya karena tidak terbatas pada barang materi saja. Namun juga non-materi seperti amar ma’ruf nahi munkar.

 

Dalam sepuluh hari terakhir ramadhan, sedekah merupakan amalan yang utama. Karena keutamaan ini tidak hanya didapatkan oleh orang yang bersedekah, namun dinikmati juga oleh orang yang menerimanya. Hal ini menggambarkan bahwa sedekah tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah namun juga mendekatkan hubungan baik kepada sesama. Maka tak heran jika di hari-hari itu setiap orang berlomba-lomba untuk menghidangkan makanan dan minuman untuk sahur dan berbuka puasa, memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan memberikan sedekah untuk kegiatan keagamaan  lainnya.

 

Sebagian ulama menyebutkan bahwa keutamaan sedekah ini tidak hanya di 10 hari terakhir ramadhan. Melainkan keseluruhan setiap harinya meskipun sedekah itu nominalnya sedikit. Karena yang lebih utama dari sedekah bukanlah jumlah nominalnya, melainkan keistiqamahannya.

 

2. Memperbanyak tadarus/Membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Quran termasuk amalan yang utama di sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan. Pada bulan inilah nuzulul Qur’an diperingati. Peringatan seperti ini biasa disambut oleh umat muslim untuk tadarus bersama, kajian Al-Quran, khataman bin-nadhar (khataman Al-Quran dengan membaca Al-Quran menggunakan mushaf), hingga khataman bil-ghaib (khataman Al-Quran tanpa menggunakan mushaf yang biasa dilakukan oleh para huffadz).

 

Membaca Al-Quran menurut Rasulullah, sebagai upaya untuk berbincang dan berkomunikasi kepada Allah SWT. Selain itu, membaca Al-Quran juga akan mendapatkan berbagai keistimewaan. Seperti hidup lebih bahagia, selamat dari hisab di hari mahsyar, mendapat naungan (rahmat) Allah di hari pembalasan, dan mendapatkan petunjuk sehingga tidak akan tersesat.

 

Menurut Imam Nawawi, membaca Al-Quran di sepuluh hari terakhir ramadhan lebih utama dilakukan setelah shalat subuh. Sedangkan menurut Abu Bakar Syatha lebih utama dilakukan ketika malam hari, karena lebih fokus dan totalitas beribadah.

 

3. Memperbanyak I’tikaf di Masjid

I’tikaf artinya berdiam di dalam masjid dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurut berbagai riwayat hadis, Rasulullah selalu rutin beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan.  Bahkan sebelum wafatnya, Rasulullah beri’tikaf selama 20 hari seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah. Pelaksanaan i’tikaf ini, tidak bisa dipisahkan dari momentum pencarian lailatu qadar. I’tikaf seperti ini harus dilakukan di masjid sebagai wujud syiar agama Allah.

Lantas, apa saja yang perlu dilakukan saat beri’tikaf? Untuk menggapai kemuliaan di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan ini, i’tikaf tidak hanya serta-merta berdiam saja tanpa melakukan apapun. Sesuai dengan tujuan i’tikaf untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,  maka orang beri’tikaf seyogyanya mengisi amal ibadah. Amalan-amalan seperti shalat sunnat, membaca Al-Qur’an, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, istighfar, shalawat Nabi, serta memperbanyak do’a dan tafakkur harus menjadi pelengkap i’tikaf.

Selain itu, dapat juga dilakukan dengan amalan kebajikan lainnya, seperti; mempelajari tafsir, hadits, dan atau ilmu-ilmu agama Islam lainnya, serta menghindari segala hal yang tidak ada manfaatnya.

 

4.  Memperbanyak doa dan bermunajat kepada Allah Swt.

Rasulullah SAW  memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam sepuluh hari terakhir.

Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).

 

5. Memperbanyak shalat malam

Rasulullah menyebutkan bahwa shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat lima waktu (maktubah), seperti dalam sabdanya:

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam." (HR Muslim).

 

 6. Banyak berzikir kepada Allah

Perintah Zikir ini terdapat dalam beberapa surat, di antaranya adalah Surat Al Araf ayat 205 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya."

Selalai apa pun, zikir tetap harus dilakukan untuk mendekatkan kita kepada Allah.

 

Zikir adalah amalan ibadah yang paling mudah dilakukan, kapan pun dan di mana pun. Begitu pentingnya zikir, dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya seperti hidup bersama orang yang mati.

"Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. al-Bukhari).

Demikian tulisan singkat ini semoga kita dapat menjalankan amalan di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.

Ke enam amalan di atas merupakan upaya kemuliaan untuk menggapai keridhaan Allah Swt melalui amalan di sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan. Kita selalu berharap semoga kita semua di bulan suci ramadhan kali ini bisa menggapai malam lailatul qadar , bisa terus berbuat kebaikan dengan penuh iman dan  ketakwaan.

Aamiin ya Rabbal 'aalamiin.


Jumat, 26 Maret 2021

CONTOH SPTJM

 CONTOH SPTJM UNTUK PPPK PAI SILAHKAN DOWNLOAD DISINI

CATATAN : SPTJM DIISI DAN DI TANDATANGANI OLEH GPAI NON PNS YANG SUDAH SERTIFIKASI DAN SUDAH MENDAPATKAN SK PPPK, SELANJUTNYA DI UPLOAD PADA AKUN SIAGA PADA MENU KEPEGAWAIAN

Rabu, 03 Maret 2021

 MUSDA DPD AGPAII KABUPATEN BOGOR


Bertempat di aula RKB SMKN 1 Cibinong Bogor, Musda DPD AGPAII kab. Bogor diselenggarakan pada tanggal 3 Maret 2021 atas kerjasama panitia dan pengurus DPD. 

Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta dihadiri 70 orang perwakilan dari FKG TK, KKG SD, MGMP SMP, MGMP SMA/SMK dan DPC. Bertemakan menjaga ukhuwah, merawat keragaman dan kompetitif dalam berkarya.

Acara berlangsung dari pagi pukul 08.30 dengan run down acara yang disusun rapi  mulai dari pembukaan dibuka secara resmi oleh Kepala KCD Wilayah I Provinsi Jabar bapak H. Dadang Sufyan Saefullah.

Dalam sambutannya Dadang menyambut baik keberadaan AGPAII sebagai Asosiasi Guru PAI Indonesia yang harus bisa meningkatkan kompetensi guru agama di Jawa Barat khususnya dan mampu mengadvokasi para anggotanya. Ada 3 C yang harus dikuasai guru, mumpuni dan kompeten berkarakter

Akhlak mulia, bersinergi dan banyak literasi membaca. Selanjutnya Dadang menyampaikan bahwa Guru PAI harus menjadi garda terdepan pembentukan akhlak peserta didik dan mampu menghadapi tantangan revolusi 4.0

Sebagai agent of change guru PAI harus terdepan informasi dan digitalisasi.

Kita maju bersama hebat semua.

Acara Musda dalam sehari penuh ini berjalan lancar dan sukses atas kerjasama peserta dan para panitia. Ditutup kegiatan Musda ini dengan ketua DPD terpilih bapak Cucu Salman. Pesannya jika memilih pemimpin yang baik itu bukan saya, jika memilih guru yang soleh, itu belum saya. Tapi jika kalian memilih manajer yang baik bergabung dan bekerjalah dengan saya melayani guru-guru agama Islam.

Selamat dan sukses DPD AGPAII Kabupaten Bogor.





(Kontributor : Rahmi Ifada)