Lagu lagu

Kamis, 20 Mei 2021

SEJARAH TRADISI MUDIK LEBARAN

 Mudik Virtual dan sejarah mudik lebaran.


(Rahmi Ifada, M.Pd.I Guru PAI SMAN 1 Cigombong Bogor)

Mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang selalu dilakukan saat bulan Ramadhan menjelang lebaran. Tradisi bersama-sama pulang ke kampung halamannya masing-masing menemui orang tua dan sanak saudara. Bagaimanakah sebenarnya sejarah mudik di Indonesia sebenarnya ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mudik artinya pergi ke ulu (hulu sungai, pedalaman): dari Palembang sampai ke Sakayu. Dan dapat juga diartikan pulang ke kampung halaman  seminggu menjelang Lebaran atau sebelumnya.

Guru Besar Linguistik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. Dr. Kisyani Laksono, M. Hum mengatakan ada dua kata, yaitu mudik dan pulang kampung berbeda meskipun punya sinonim sama.

Menurut Kisyani, pulang kampung bisa dilakukan kapan saja ketika berkeinginan pulang tanpa menunggu momen atau acara tertentu. Sedangkan mudik hanya dilakukan di tengah peringatan hari raya. Dari segi sifat pulang kampung bersifat individual tetapi istilah mudik sifatnya massal bersama-sama menjelang lebaran.


Mudik Virtual

Tahun ini menjadi tahun kedua tradisi mudik di Indonesia dilarang saat lebaran. Meskipun masih ada 1,5 juta pemudik yang nekat pulang kampung dengan berbagai cara, namun kebanyakan warga menahan diri untuk tidak mudik. Hal ini bertujuan untuk menekan laju pandemi Covid-19.

Karena mudik menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dari masyarakat Indonesia sebagai upaya mengunjungi orang tua dan sanak saudara sebagai wujud cinta.

Sebelum masa pandemi, hampir semua masyarakat di daerah perkotaan berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga di kampung.

Dan ketika larangan mudik diberlakukan pemerintah sebagai gantinya mudik virtual menjadi fenomena baru dalam merayakan lebaran. Dengan berzoom ria atau Video Call kita masih bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan kerabat dan sanak saudara di dunia maya, walaupun secara hati belum sepenuhnya menggantikan mudik secara fisik. Mudik virtual salah satu alternatif menahan kerinduan kepada kampung halaman dengan berselancar menemui keluarga, sanak saudara dengan menelpon dan bercanda ria di dalamnya.


Mudik dan sejarahnya

Di zaman Jakarta masih era Batavia, pemerintah kolonial Hindia-Belanda sebenarnya sudah ada aktivitas pulang kampung alias mudik. JJ Rizal sejarawan lulusan Universitas Indonesia (UI), mengidentifikasi tradisi mudik dengan aktivitas di Batavia, di mana saat itu sudah membutuhkan banyak tenaga kerja sejak 200 tahun yang lalu.

Sejarawan JJ Rizal menyampaikan bahwa mudik dilakukan sebagai terhentinya aktivitas kembali ke kampung halaman terutama kata mudik ini identik dengan kota Batavia, ibu kota kolonial yang kemudian diwarisi Jakarta sebagai ibu kota nasional serta menjadi pusat urbanisasi.

Mudik juga berasal dari kata udik yang berarti kembali ke titik awal mula aliran sungai alias di hulu, letaknya di desa yang jauh dari hilir di Batavia. Istilah ini kemudian berkembang seiring dengan banyak kaum pekerja atau buruh yang berasal dari luar daerah.

Meningkatnya aktivitas mudik masa sekarang itu dimulai pada masa Orde Baru. Saat periode Gubernur Jakarta Ali Sadikin berkuasa (1966-1977) budaya mudik berjalan dan akhirnya berkembang menjadi tradisi besar yang dilakukan setiap tahun sampai sekarang, karena menyangkut perpindahan orang dari desa ke kota yang semakin besar dan berimplikasi luas bagi banyak hal, mulai dari transportasi sampai kriminalitas. Ini terutama setelah masa Ali Sadikin, ketika posisi warga asli, yakni Betawi, bukan lagi nomer satu, digantikan urban Jawa, Madura, Sunda, Padang dan lain lain

Sejarah mudik di Indonesia yang semakin gencar terjadi ketika banyaknya proyek pembangunan dan impian pekerjaan yang menjanjikan di Jakarta. Banyaknya jumlah pendatang ke Jakarta berbanding lurus dengan banyaknya masyarakat yang mudik setiap lebaran.

Semakin banyak kaum urban datang ke Jakarta semakin banyak pula arus mudik yang terjadi dan berlangsung setiap tahunnya menjelang lebaran.

Dan ini menjadikan budaya silaturahmi baik dan ikatan emosional rakyat kepada kampung halamannya.

Rabu, 05 Mei 2021

Keutamaan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan

 

Keutamaan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan

 

Oleh Rahmi Ifada, S.Ag, M.Pd.I

( Guru PAI SMAN 1 cigombong Bogor)

 

Ketika datang bulan Ramadhan penuh suka cita kita menyambutnya. Tamu agung telah datang bulan istimewa, bulan suci umat Islam bulan suci Ramadhan.

Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat kasih sayang dan  keberkahan, bulan penuh ampunan dan terbebas dari api neraka (itqun minan naar).  Bulan Ramadhan adalah bulannya orang-orang yang bertakwa. Dikutip dari Abdul Manan dalam bukunya Kesempurnaan Ibadah Ramadhan menyebutkan bahwa bulan ini memiliki nama yang banyak, dengan arti yang sama-sama mulia.  Ramadhan disebut sebagai syahrullah karena Allah menyandarkan puasa pada diri-Nya. Disebut Syahrul Qur’an karena di dalamnya diturunkan Al-Quran. disebut Syahrus Siyam karena di bulan ini dilatih diri untuk melaksanakan ibadah yang Allah sandarkan kepada diri-Nya bagi yang berpuasa.  Disebut pula Syahrul  Rahmah  karena di bulan ini, Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Kemuliaan bulan ini berlanjut hingga di 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan.

Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."

Pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan amatlah disukai oleh Nabi Muhammad SAW.

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).

Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Arti dari perkataan 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya beliau "mengencangkan ikat pinggangnya" yaitu beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjauhi istri-istrinya.

Beliau tidak berhubungan badan dengan mereka di malam-malam sepuluh terakhir dan sibuk bermunajat kepada Allah SWT.

 

Di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan sering disebut juga dengan malam Lailatul Qadar. Malam ini disebutkan dalam Al-Quran malam yang lebih baik dari malam seribu bulan.

Prof. M. Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan Al-quran  menegaskan bahwa lailatul qadar merupakan malam yang mulia, yang apabila diraih maka ia akan menetapkan masa depan umat manusia. Pada malam itu para malaikat turun ke bumi membawa ketenangan dan kedamaian.

Lailatul qadar adalah malam yag ditunggu - tunggu kehadirannya oleh semua umat manusia, yaitu suatu malam yang ibadah pahalanya lebih baik dari 1000 bulan. Para malaikat turun membawa rahmat bagi seluruh alam tanpa kecuali sebagaimana Allah berfirman dalam Qs. Al qadr ayat 1-4

 

Amalan pada sepuluh Hari Sebelum Ramadhan Berakhir

Amalan-amalan utama apa saja yang harus kita dikerjakan ketika sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan?

Tentu saja amal kebaikan yang akan bernilai pahala di hadapan Allah Swt. Menurut Syekh Zainuddin Al-Malibari, penulis Fathul Baari menyebut ada tiga amalan yang mesti diamalkan yaitu, Pertama memperbanyak sedekah, kedua memperbanyak membaca Al-Quran dan ketiga memperbanyak i’tikaf di masjid.

 

Selanjutnya ada banyak amalan-amalan yang bisa kita lakukan, yaitu :

1. Memperbanyak amal shadaqah

Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Maka orang yang bersedekah merupakan orang yang benar pengakuan imannya. Sedangkan menurut syariat, sedekah hampir sama dengan infaq yaitu mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu. Dalam pengertian ini, sedekah lebih luas cakupannya karena tidak terbatas pada barang materi saja. Namun juga non-materi seperti amar ma’ruf nahi munkar.

 

Dalam sepuluh hari terakhir ramadhan, sedekah merupakan amalan yang utama. Karena keutamaan ini tidak hanya didapatkan oleh orang yang bersedekah, namun dinikmati juga oleh orang yang menerimanya. Hal ini menggambarkan bahwa sedekah tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah namun juga mendekatkan hubungan baik kepada sesama. Maka tak heran jika di hari-hari itu setiap orang berlomba-lomba untuk menghidangkan makanan dan minuman untuk sahur dan berbuka puasa, memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan memberikan sedekah untuk kegiatan keagamaan  lainnya.

 

Sebagian ulama menyebutkan bahwa keutamaan sedekah ini tidak hanya di 10 hari terakhir ramadhan. Melainkan keseluruhan setiap harinya meskipun sedekah itu nominalnya sedikit. Karena yang lebih utama dari sedekah bukanlah jumlah nominalnya, melainkan keistiqamahannya.

 

2. Memperbanyak tadarus/Membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Quran termasuk amalan yang utama di sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan. Pada bulan inilah nuzulul Qur’an diperingati. Peringatan seperti ini biasa disambut oleh umat muslim untuk tadarus bersama, kajian Al-Quran, khataman bin-nadhar (khataman Al-Quran dengan membaca Al-Quran menggunakan mushaf), hingga khataman bil-ghaib (khataman Al-Quran tanpa menggunakan mushaf yang biasa dilakukan oleh para huffadz).

 

Membaca Al-Quran menurut Rasulullah, sebagai upaya untuk berbincang dan berkomunikasi kepada Allah SWT. Selain itu, membaca Al-Quran juga akan mendapatkan berbagai keistimewaan. Seperti hidup lebih bahagia, selamat dari hisab di hari mahsyar, mendapat naungan (rahmat) Allah di hari pembalasan, dan mendapatkan petunjuk sehingga tidak akan tersesat.

 

Menurut Imam Nawawi, membaca Al-Quran di sepuluh hari terakhir ramadhan lebih utama dilakukan setelah shalat subuh. Sedangkan menurut Abu Bakar Syatha lebih utama dilakukan ketika malam hari, karena lebih fokus dan totalitas beribadah.

 

3. Memperbanyak I’tikaf di Masjid

I’tikaf artinya berdiam di dalam masjid dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurut berbagai riwayat hadis, Rasulullah selalu rutin beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan.  Bahkan sebelum wafatnya, Rasulullah beri’tikaf selama 20 hari seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah. Pelaksanaan i’tikaf ini, tidak bisa dipisahkan dari momentum pencarian lailatu qadar. I’tikaf seperti ini harus dilakukan di masjid sebagai wujud syiar agama Allah.

Lantas, apa saja yang perlu dilakukan saat beri’tikaf? Untuk menggapai kemuliaan di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan ini, i’tikaf tidak hanya serta-merta berdiam saja tanpa melakukan apapun. Sesuai dengan tujuan i’tikaf untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,  maka orang beri’tikaf seyogyanya mengisi amal ibadah. Amalan-amalan seperti shalat sunnat, membaca Al-Qur’an, bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, istighfar, shalawat Nabi, serta memperbanyak do’a dan tafakkur harus menjadi pelengkap i’tikaf.

Selain itu, dapat juga dilakukan dengan amalan kebajikan lainnya, seperti; mempelajari tafsir, hadits, dan atau ilmu-ilmu agama Islam lainnya, serta menghindari segala hal yang tidak ada manfaatnya.

 

4.  Memperbanyak doa dan bermunajat kepada Allah Swt.

Rasulullah SAW  memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam sepuluh hari terakhir.

Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).

 

5. Memperbanyak shalat malam

Rasulullah menyebutkan bahwa shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat lima waktu (maktubah), seperti dalam sabdanya:

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam." (HR Muslim).

 

 6. Banyak berzikir kepada Allah

Perintah Zikir ini terdapat dalam beberapa surat, di antaranya adalah Surat Al Araf ayat 205 yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya."

Selalai apa pun, zikir tetap harus dilakukan untuk mendekatkan kita kepada Allah.

 

Zikir adalah amalan ibadah yang paling mudah dilakukan, kapan pun dan di mana pun. Begitu pentingnya zikir, dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya seperti hidup bersama orang yang mati.

"Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. al-Bukhari).

Demikian tulisan singkat ini semoga kita dapat menjalankan amalan di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.

Ke enam amalan di atas merupakan upaya kemuliaan untuk menggapai keridhaan Allah Swt melalui amalan di sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan. Kita selalu berharap semoga kita semua di bulan suci ramadhan kali ini bisa menggapai malam lailatul qadar , bisa terus berbuat kebaikan dengan penuh iman dan  ketakwaan.

Aamiin ya Rabbal 'aalamiin.


Jumat, 26 Maret 2021

CONTOH SPTJM

 CONTOH SPTJM UNTUK PPPK PAI SILAHKAN DOWNLOAD DISINI

CATATAN : SPTJM DIISI DAN DI TANDATANGANI OLEH GPAI NON PNS YANG SUDAH SERTIFIKASI DAN SUDAH MENDAPATKAN SK PPPK, SELANJUTNYA DI UPLOAD PADA AKUN SIAGA PADA MENU KEPEGAWAIAN

Rabu, 03 Maret 2021

 MUSDA DPD AGPAII KABUPATEN BOGOR


Bertempat di aula RKB SMKN 1 Cibinong Bogor, Musda DPD AGPAII kab. Bogor diselenggarakan pada tanggal 3 Maret 2021 atas kerjasama panitia dan pengurus DPD. 

Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta dihadiri 70 orang perwakilan dari FKG TK, KKG SD, MGMP SMP, MGMP SMA/SMK dan DPC. Bertemakan menjaga ukhuwah, merawat keragaman dan kompetitif dalam berkarya.

Acara berlangsung dari pagi pukul 08.30 dengan run down acara yang disusun rapi  mulai dari pembukaan dibuka secara resmi oleh Kepala KCD Wilayah I Provinsi Jabar bapak H. Dadang Sufyan Saefullah.

Dalam sambutannya Dadang menyambut baik keberadaan AGPAII sebagai Asosiasi Guru PAI Indonesia yang harus bisa meningkatkan kompetensi guru agama di Jawa Barat khususnya dan mampu mengadvokasi para anggotanya. Ada 3 C yang harus dikuasai guru, mumpuni dan kompeten berkarakter

Akhlak mulia, bersinergi dan banyak literasi membaca. Selanjutnya Dadang menyampaikan bahwa Guru PAI harus menjadi garda terdepan pembentukan akhlak peserta didik dan mampu menghadapi tantangan revolusi 4.0

Sebagai agent of change guru PAI harus terdepan informasi dan digitalisasi.

Kita maju bersama hebat semua.

Acara Musda dalam sehari penuh ini berjalan lancar dan sukses atas kerjasama peserta dan para panitia. Ditutup kegiatan Musda ini dengan ketua DPD terpilih bapak Cucu Salman. Pesannya jika memilih pemimpin yang baik itu bukan saya, jika memilih guru yang soleh, itu belum saya. Tapi jika kalian memilih manajer yang baik bergabung dan bekerjalah dengan saya melayani guru-guru agama Islam.

Selamat dan sukses DPD AGPAII Kabupaten Bogor.





(Kontributor : Rahmi Ifada)


 

 PEMBINAAN MGMP PAI SMA SMK BOGOR SELATAN


Pembinaan peningkatan pembiasaan spiritual melalui One week One Juz  (OWOJ)  digalakkan kembali oleh Guru PAI bekerja sama dengan KCD Wilayah 1 provinsi Jawa Barat. Sosialisasinya melalui pembinaan MGMP PAI SMA SMK Wilayah selatan bertempat di SMAN 1 Caringin kabupaten Bogor. Hal ini sesuai dengan target Gerakan Cinta Alqur'an yang  dimotori dalam rapat sebelumnya dengan para pengurus MGMP Kabupaten,  pengawas PAI dan Kepala KCD Wilayah I provinsi Jawa Barat.Turut berperan serta dalam program ini Guru-guru PAI SMA SMK, pengurus MGMP PAI SMA SMK Kabupaten Bogor yang menyelenggarakan kegiatan MGMP sebagai Rencana Tindak Lanjut.  Kegiatan berlangsung tanggal 27 Februari secara luring dengan aturan protokol  kesehatan yang ketat.

“Melalui kegiatan ini diharapkan guru PAI memahami perannya sebagai agent of change menjadikan guru PAI garda terdepan peningkatan akhlak mulia,” demikian dikatakan Agan Suhayat selaku Ketua MGMP Bogor Selatan.

Hadir dalam kegiatan ini  H. Muhidin (Pengawas PAI SMA Kemenag Kabupaten Bogor), Duduh Rusdiana dan Rahmi Ifada (Nara sumber). 

Dalam sambutannya H. Muhidin sangat mendorong kemajuan  kompetensi guru PAI salah satunya penguasaan Ilmu Alqur'an.

“Guru PAI harus bisa membaca Alqur'an dengan fasih dan benar karena mengajarkan kepada peserta didik langsung. Pembiasaan membaca Alqur'an melalui one week one juz harus terus didorong dan digalakkan kembali. 

Ketua MGMP Agan Suhayat menyampaikan pandangan umum tentang pentingnya guru PAI harus sudah mahir membaca Alqur'an dan memahami betul isi kandungannya. Kegiatan OWOJ yang nantinya ditujukan kepada para GTK dan peserta didik di sekolah masing-masing secara bertahap dilaksanakan dengan rencana dan terjadwal.

Bapak pengawas H.Muhidin sangat mengapresiasi kegiatan ini meskipun swadaya, dan diharapkan  bisa terus dilanjutkan guna mengembangkan kemampuan guru dalam peningkatan pembiasaan spiritual.

Terkait kompetensi guru PAI dalam membuat kisi-kisi dan soal Ujian Sekolah sesuai Juknis Direktorat Pendis PAI, disampaikan paparannya bagaimana cara membuat soal yang baik sesuai dengan kisi-kisi  oleh pemateri 1 Rahmi Ifada. Pemateri 2 Duduh Rusdiana memandu para guru PAI dalam teknis mengisi EMIS dan SIAGA Pendis.Kegiatan ini diikuti 45 guru PAI SMA SMK wilayah Bogor Selatan berlangsung dari pagi jam 08.30 sampai menjelang sore jam 14.00.

(Kontributor : Rahmi Ifada, Pengurus MGMP PAI SMA SMK Kab.Bogor)




Senin, 02 November 2020

Esensi memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw

Pada tanggal 12 Rabiul awwal 1442 H tahun ini Maulid Nabi Muhammad Saw diperingati bertepatan dengan tanggal 29 Oktober 2020 sehari setelah hari Sumpah Pemuda.Momentum peringatan maulid Nabi tentu saja sebagai pelajaran bagi kita untuk selalu memperbaiki akhlak dan keimanan kita kepada Allah Swt.

Kendati Nabi Muhammad dilahirkan pada 12 tanggal Rabiul Awwal tahun 570 M di Makkah,namun tradisi Maulid tidak hanya diperingati pada tanggal tersebut saja. Para pecinta Nabi sudah memperingati momen agung ini setiap hari mulai dari awal sampai dengan akhir bulan.Bahkan ada yang melaksanakannya di luar bulan Rabiul Awal dan lebih dari itu ada pula yang menjadikan peringatan kelahiran Nabi sebagai acara di seluruh bulan.Ini merupakan bentuk kecintaan atas anugerah datangnya manusia paling sempurna di muka bumi ini yang membawa risalah dari Allah SWT bagi manusia. Ekspresi kecintaan umat Islam di Indonesia pun diwujudkan dengan berbagai macam acara seperti pembacaan Barzanji (riwayat hidup Nabi), ceramah keagamaan, dan juga perlombaan, seperti lomba baca Al-Qur'an, lomba azan, lomba baca kitab kuning, lomba shalawat, lomba marawis dan sebagainya.

Kedatangan hari istimewa tersebut juga tidak kalah disambut dengan meriah. Setiap masyarakat punya caranya tersendiri dalam menyambut dan mengekspresikan sukacita mereka. Pembacaan maulid di masjid-masjid, musholla dan langgar-langgar kecil di daerah nyatanya dilaksanakan oleh sebagian masyarakat. Namun, bagi mereka yang tidak melakukan, pada hakikatnya mereka tetap memperingati hari istimewa tersebut lewat pengangkatan Sirah Nabi Muhammad sebagai topik hangat dalam kajian keislaman maupun perbincangan majelis mereka. Belum lagi kehadiran bazar, grebeg Maulid dan lain sebagainya, masyarakat Indonesia sejak dahulu memang sudah dikenal sebagai masyarakat yang kreatif dalam mengadakan peringatan atas momentum tertentu.

Sudah selayaknya memang, hari kelahiran Muhammad Saw dirayakan dengan meriah oleh seluruh umat Muslim sedunia. Hal ini dapat dimengerti lewat kedudukan yang diberikan oleh Allah kepadanya. "Dan tidaklah kami mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi semesta alam," demikian arti salah satu firman Allah dalam Al-Qur'an. Bahkan dalam sebuah hadits qudsi, dikatakan bahwa Allah berfirman, “Kalau bukan karena engkau (Muhammad), maka

alam semesta ini tidaklah diciptakan." 

Tingginya kedudukan Nabi Muhammad juga dapat dilihat dalam kisah yang diceritakan oleh Al-Qur'an. Dalam surat Al Imran ayat 81, Allah berfirman, "Dan ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian dan para Nabi, 'Sungguh apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang Rasul (Muhammad) yang membenarkan kamu, niscaya kamu sungguh-sungguh akan beriman kepadanya dan menolongnya.' Allah  berfirman,'Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku yang demikian itu?' Mereka pun menjawab,'Kami mengakui’’. Senada dengan firman tersebut, Nabi Muhammad SAW dalam riwayat Imam Ahmad bersabda, "Demi (Allah) yang jiwaku berada pada genggaman-Nya, seandainya Musa As hidup,dia tidak dapat mengelak dan mengikutiku." Kedudukan tinggi Nabi Muhammad Saw ini sendiri, tak lepas dari kemuliaan akhlak dan budi pekerti yang ia miliki. Allah memujinya dalam surat Al-Qalam ayat 4, "Sesungguhnya engkau (Muhammad), berada di atas akhlak yang agung". Akhlak mulia inilah contoh nyata dari kehidupan beliau nabi Muhammad SAW.

Dalam konteks abad modern, Mahatma Ghandi yang beragama Hindu,memberikan pengakuan terhadap keluhuran budi Nabi Muhammad Saw. Dalam sambutannya untuk buku Muhammad Prophet for our Time yang ditulis oleh Karen Amstrong, ia menyatakan, “Saya takjub, manusia seperti apa yang hingga hari ini menawan hati jutaan manusia. Saya menjadi lebih dari sekedar yakin, bahwa bukan pedang yang membuat Islam jaya. Kebersahajaan, pelenyapan ego Sang Nabi, tekad kuat untuk memenuhi janjinya, pelayanan yang amat mendalam kepada sahabat dan pengikutnya, keberanian yang tak mengenal rasa takut, keyakinan kepada Tuhan dan misinya, semua inilah yang membuat Islam berjaya dan mampu menyingkirkan segala penghalang." 

Berkaca pada hal tersebut, terlebih bertepatan dengan peringatan hari kelahiran Nabi

Muhammad Saw di bulan ini, sudah selayaknya bagi kita, pemeluk agama Islam untuk memperbaharui kembali semangat dalam mencintai manusia agung ini. Cinta kita kepadanya

dengan selalu bershalawat, mengumandangkan shalawat tersebut sebagaimana para malaikat

membacakan sholawat atas Nabi.

Cinta Nabi dengan bershalawat kepadanya tersebut diekspresikan dengan beragam cara seperti pembacaan kitab Maulid dan ragam peringatan lain. Namun, apa pun bentuknya, yang menjadi esensi terpenting dalam peringatan hari Maulid sesungguhnya adalah pelajaran apa yang dapat kita ambil dari sejarah kehidupan Sang Utusan. Fiqh Sirah Nabawi, buku karya dr Muhammad Said Ramadhan Buthi dan Fiqh Sirh karya Syaikh Muhammad Alghozali, boleh dikedepankan ketika membicarakan konteks ini. Kedua ulama ini tidak hanya sebatas menulis sejarah kehidupan Nabi Muhammad saja, seperti dalam kitab-kitab Maulid konvesional, namun keduanya juga berusaha menyimpulkan pembelajaran apa yang bisa diambil dalam setiap kejadian di masa hidup Rasul. Lebih lanjut, bahkan dr Buthi membuat pembelajaran tersebut menjadi sub bab khusus pada setiap bab dengan menamainya Alibrah wal idzat. Hal ini dirasa lebih urgen, karena selain mengetahui realitas sejarah dan mengenal pribadi Nabi Muhammad lebih dekat, mengambil pelajaran dari momentum sejarah kehidupan Rasul, kemudian menerapkan nilai-nilainya bukan tidak mungkin bisa menjadi solusi kita dalam menghadapi permasalahan-permasalahan di masa kini. 

 

Pribadi Rasulullah yang santun, murah senyum, pemaaf, kasih sayang dan peduli pada sesama seyogyanya kita tiru. Toleransi yang tinggi kepada selain beragama Islam selalu dijunjung Rasulullah Saw. Dalam rangkuman sejarah, diceritakan bahwa Nabi Muhammad setiap hari selalu memberi makan dan menyuapi seorang Yahudi yang matanya buta berada di ujung pasar Madinah. Padahal, Yahudi buta tersebut selalu mencaci-maki beliau saat disuapi. Barulah setelah Nabi Muhammad wafat, Yahudi tersebut mengetahui bahwa orang yang telah ia caci maki adalah Muhammad, orang berakhlak mulia yang peduli kepadanya. 

" Sesungguhnya Aku ( Allah) utus engkau Muhammad kecuali untuk menyempurnakan akhlak

manusia" Perbaikan akhlak manusia menjadi sorotan utama pembinaan karakter yang harus terus menerus disempurnakan dengan pendidikan agama melalui pendidikan di dalam keluarga,

belajar di sekolah atau di lingkungan masyarakat.

 

Contoh sifat yang dicontohkan Nabi Muhammad harus ditiru oleh umatnya sebagai panutan. Juga sifat Rasulullah Saw yang harus ditanamkan kepada  kita bahwa Rasul memiliki sifat shiddiq selalu berbuat kebenaran, amanah dapat dipercaya, tabligh menyampaikan amanah dan Fathonah (cerdas).Keempat sifat Nabi Muhammad tersebut sudah seharusnya diteladani umat manusia dalam mengarungi sendi-sendi kehidupannya.

 

( Penulis : Rakhmi Ifada, M.Pd.I Guru PAI SMAN 1 Cigombong)

Sumber: 

https://www.nu.or.id/post/read/99763/maulid-nabi-dan-esensi-peringatannya

https://www.nu.or.id/post/read/124167/maulid-sejarah-tradisi-dan-dalilnya

  

Sabtu, 17 Oktober 2020

PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU

 PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU


Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi profesional Guru Pendidikan Agama Islam, DPD AGPAII Kabupaten Bogor mengadakan Webinar Workshop Penulisan Karya Ilmiah  melalui zoom meeting pada hari Kamis, 4 Oktober 2020.


Acara yang langsung dimotori oleh DPD AGPAII Kab. Bogor tersebut, diikuti oleh 89 peserta, yang rata-rata mereka adalah para guru dari berbagai sekolah di wilayah Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Seluruh peserta dengan antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.


Kepala Seksi PAIS Kemenag Kabupaten Bogor H. Romdon, S.Ag, MH. dalam sambutan pembukaan acara mengatakan, saya sangat mendukung kegiatan ini dan ini merupakan tindaklanjut yang penting dari kegiatan Webinar sebelumnya  mengacu pada peningkatan profesionalitas guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), salah satunya publikasi ilmiah. Semoga berkat acara ini, muncul para guru yang rajin menulis dan kemudian sukses mempublikasikan karyanya.


Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen, Pekerjaan sebagai Guru, dosen, dan Guru Besar atau Professor merupakan pekerjaan profesi (profesional). Adapun yang dimaksud profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Ada empat kompetensi guru, salah satunya kompetensi profesional yaitu dengan publikasi ilmiah, pungkas H.Romdon.


Pada sesi pertama Workshop, disampaikan materi tentang Tips Menulis Mudah oleh Dr. Muslih, M.Pd. guru PAI SMAN 1 Rumpin, yang juga seorang penulis. Dalam pengantar materinya, Muslih memotivasi seluruh peserta agar jangan pernah menunda untuk jadi penulis. Bukan semata-semata untuk mengejar angka kredit dalam kenaikan pangkat, khususnya bagi yang ASN, tetapi yang utama adalah sebagai upaya mengoptimalkan manfaat ilmu yang dimiliki, dan sekaligus untuk mewariskan ilmu dan gagasan besar hidupnya kepada generasi setelahnya. Menulis, selain sebagai jalan dakwah, juga sebagai skill yang butuh terus diasah guna memaksimalkan peran dan manfaatnya, tutur Muslih.


Motivasi penting bagi peserta juga disampaikan oleh pemateri kedua, Rahmi Ifada, M.Pd., Guru PAI SMAN 1 Cigombong sekaligus Visitor Nasional 2018. Sebelum beliau menyampaikan materi tentang Strategi Penulisan Karya Ilmiah, ia menyemangati seluruh peserta agar jangan pernah menyerah untuk jadi penulis. Menulis itu mudah, tapi ia butuh keberanian dan kesungguhan," tegasnya.


Di akhir acara, panitia menyediahkan hadiah berupa beberapa buku, untuk para peserta yang berhasil mengirimkan artikelnya dan sukses diseleksi sebagai lima artikel terbaik yang terpilih.(Rahmi Ifada)


Selasa, 09 Juni 2020

KALDIK PERUBAHAN TERDAMPAK COVID 19.

BAGI GPAI YANG SUDAH SERTIFIKASI AGAR UPLOAD ABSENSI HARUS DI SESUAIKAN DENGAN KALDIK  PERUBAHAN TRIMKASIH


Hari Libur :

- Tgl 10 April Libur Wafat Isa Al Masih
- Tgl 22 sampai 26 April Libur Awal Ramadhan

- Tgl 1 Mei Libur Hari Buruh Internasional
- Tgl 7 Mei Libur Hari Raya Waisak
- Tgl 21 Mei Libur Kenaikan Isa Al Masih
- Tgl 24 sampai 25 Mei Libur Idul Fitri 1441 H

- Tgl 1 Juni Libur Hari Lahir Pancasila
- Tgl 21 Juni sampai 12 Juli Libur Akhir Tahun Pelajaran 2019/2020

JHENJANG SMA/SMK

- Tgl 10 April Libur Wafat Isa Al Masih
- Tgl 23 sampai 26 April Libur Awal Ramadhan

- Tgl 1 Mei Libur Hari Buruh Internasional
- Tgl 7 Mei Libur Hari Raya Waisak
- Tgl 21 Mei Libur Kenaikan Isa Al Masih
- Tgl 24 sampai 25 Mei Libur Idul Fitri 1441 H

- Tgl 1 Juni Libur Hari Lahir Pancasila
- Tgl 21 Juni sampai 12 Juli Libur Akhir Tahun Pelajaran 2019/2020


SURAT EDARAN PERUBAHAN LIBUR

Kamis, 02 April 2020

CONTOH ABSENSI KEHADIRAN



CATATAN UNTUK ABSENSI

1. ABSENSI HARUS DI SESUAIKAN DENGAN KALENDER PENDIDIKAN
2. JIKA MASUK/ABSEN PADA HARI LIBUR AGAR MENGUPLOAD SURAT TUGAS PADA MENU CUTI
3. JIKA ADA ABSENSI YANG BOLONG PADA HARI EFEKTIF SILAHKAN UPLOAD SURAT     TUGAS/SURAT CUTI
4. UKURAN DOKUMEN ABSENSI DIBAWAH 100KB DAN FORMAT PDF
5.JIKA ABSENSINYA MANUAL DAN GABUNGAN AGAR DI STABILO PADA NAMA YANG BERSANGKUTAN
6.ASENSI BULAN MARET SAMPAI TANGGAL 31
7.JIKA PENSIUN /MENINGGAL PADA PERIODE BULAN JANUARI S/D MARET TAHUN 2020 SILAHKAN KIRIM SK PENSIUAN/SURAT KETERANGAN KEMATIAN KE SEKSI PAI



Rabu, 12 Februari 2020

INFORMASI EMIS Tahun 2020

Assalamu'alaikum
Diinformasikan kepada seluruh Guru PAI dan Pengawas untuk memperbaharui data di EMIS pada link berikut ini
http://emispendis.kemenag.go.id/emis_pai/
Bagi guru  PAI yang belum pernah terdaftar pada EMIS agar segera minta diregistrasi kepada operator dapodik sekolahan masing - masing ( Bagi GPAI yg belum terdaftar pada Dapodik ).
Jika sudah terdaftar pada Dapodik silahkan Login pada Laman Berikut ini  
http://emispendis.kemenag.go.id/emis_pai/ Dengan Username NIK dan Paswod 123123123
Jika Ada kendala dengan EMIS Silahkan Hubungi ( Chandra No. Hp. 087870693878 )
Terimakasih Atas Perhatiannya.
Wassalam'mualaikum

INVENTARISIR INPASSING GPAI NON PNS

Assalamu'alaikum Warihmatullahi wabarokatuh

Diberitahukan Kepada Guru PAI Non PNS :
1. Sudah Tersertifikasi
2. Sudah Mengajukan Inpassing Sebelum bulan juli tahun 2019 dan SK inpassingnya belum diterima

Agar segera mengisi formulir yang tertera pada link berikut ini https://forms.gle/iGnBLq18N5GBxZ8g7paling lambat tanggal 20 Februari 2020.
 Demikian ini di sampaikan, semoga kita semua tetap dalam Lindungan dan curahan rahmat dari allah Subhanahuwata'ala, aamiin


Kepala Seksi PAI
Kemenag Kab.Bogor

TTD

KH,Romdon, S.Ag.,MH

Kamis, 28 November 2019

PEMBERKASAN INSENTIF GBPNS PAI 2019



PEMBERITAHUAN KEPADA :
1.Pengawas PAI
2.Kepala Sekolah TK/SD,SMP,SMA,SMK,SLB
3.Guru PAI Non PNS belum sertifikasi
untuk segera mengusulkan dan menyampaikan berkas kelengkapan calon penerima Insentif GBPN PAI Tahun 2019 berikut ini surat resminya:



Berikut adalah Daftar Calon Penerima Insentif GPAI Tahun 2019 dan Kelengkapan Berkasnya Silahkan DOWNLOAD


Kamis, 26 September 2019

PEMBERKASAN TW III 2019


Kepada Yth,
1.    Pengawas PAI
2.    Guru PAI PNS dan Non PNS
Yang sudah lulus sertifikasi
Se Kabupaten Bogor
Di
Tempat

Assalamualaikum Warohmatullahiwabarokatuh

Dalam rangka memperlancar proses pencairan Tunjangan Profesi Guru dan Pengawas PAI triwulan III (tiga) Tahun Anggaran 2019 (Periode bulan Juli s.d September 2019) dan sebagai bahan verifikasi , maka dengan ini kami minta kepada Saudara agar menyampaikan kelengkapan administrasi sebagai berikut :
a.    Berkas Untuk Guru PAI
1.    Absensi bulan Juli s/d September 2019 (pns/non pns)
2.    SK Pembagian Tugas Mengajar,Tugas Tambahan dan Jadwal Mengajar dari Sekolah TP.2019/2020
3.    SK Kenaikan Pangkat terakhir (pns)
4.    SK Kenaikan Gaji Berkala terakhir (pns)
5.    Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
b.    Berkas Pengawas PAI
1.    Absensi bulan Juli s/d September 2019
2.    SK Kenaikan Pangkat terakhir
3.    SK Kenaikan Gaji Berkala terakhir
4.    Surat Keterangan dari Ketua Pokjawas PAI bahwa sudah menyampaikan Program dan Laporan Kepengawasan Tahun Pelajaran 2018/2019 (bulan Juli 2018 s.d Juni 2019)
5.    Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dan lampiran nama Guru Binaan dari Aplikasi SIAGA;
Selanjutnya semua Guru dan Pengawas PAI yang sudah sertifikasi agar dipastikan sudah tuntas melaksanakan verval pada aplikasi siaga sampai dengan upload SKMT, dan berkas tersebut diatas disampaikan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor Cq.Seksi Pendidikan Agama Islam dimulai dari tanggal 30 September s/d 4 Oktober 2019, jika belum diselesaikan sampai batas waktu yang ditentukan maka TPG dinyatakan gugur dan tidak menjadi hutang Negara

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

     A.n Kepala
Kepala Seksi Pendidikan
Agama Islam




 Romdon
UNUTK CONTOH KELENGKAPAN BERKAS DAN CEKLIST SILAHKAN DOWNLOAD DISINI

Senin, 09 September 2019

FORMULIR PENDATAAN GPAI NON PNS PADA SEKOLAH NEGERI JENJANG SD,SMP,SMA DAN SMK

YTH.
Guru PAI Non PNS 
pada Sekolah Negeri
Jenjang SD,SMP,SMA
dan SMK


AGAR SEGERA MENGISI FORMULIR PENDATAAN GURU PAI NON PNS PADA SEKOLAH NEGERI JENJANG SD DAN SMP
SILAHKAN ISI FORMULIR DISINI SETELAH SELESAI TEKAN "KIRIM"

Rabu, 04 September 2019

PEMBERKASAN PENDAFTARAN PRETEST GPAI 2019



Yth.
Guru PAI PNS dan Non PNS
Se Kabupaten Bogor
Di
Tempat

Assalamualikum wr. wb.

Menindaklanjuti surat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Nomor : B-7183/Kw.10/IV.2/PP.00/08/2019 taggal 14 Agustus 2019 perihal sebagaimana tersebut pada pokok surat, serta dalam rangka Rekrutmen Peserta Sertifikasi Tahun 2019, dengan ini kami sampaikan kepada Guru PAI dengan TMT Sebagai pendidik dibawah 31 Desember 2015, usia kelahiran pada tahun 1961-1994, berlatar belakang akademik PAI atau rumpun PAI, agar segera mendaftar pretest pada Akun Siaga masing-masing dan menyampaikan berkas-berkas sebagai berikut :
a.     Fc SK pertama sebagai Tenaga Pendidik
b.     Fc SK Cpns
c.     Fc Surat Keputusan/Surat Penugasan sebagai guru PAI yang ditandatangani/
disahkan/diketahui oleh pejabat Pemerintah Daerah yang menangani bidang pendidikan (bagi GBPNS pada Sekolah Negeri)
d.     Fc Surat Pengangkatan Sebagai Guru Tetap dari Yayasan (bagi GBPNS pada Sekolah Swasta)
e.     Fc SK Pembagian Tugas Mengajar tahun terakhir (TP 2019/2020)
f.      Fc Ijazah Terakhir dilegalisir
g.     Surat Pernyataan Sebagai Calon Peserta Sertifikasi
h.     Bukti Nuptk yang diambil dari Dapodik,Info GTK atau Siaga
Semua berkas di buat dua rangkap dan di masukkan ke dalam map snelhecter warna hijau untuk PNS dan warna kuning untuk BPNS, selanjutnya berkas tersebut disampaikan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor Cq.Seksi Pendidikan Agama Islam paling lambat tanggal 19 September 2019.

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamualikum wr. wb.

FORMAT CEKLIST BERKAS DAFTAR PRETES GPAI 2019SILAHKAN DI UNDUH
CARA MEMASUKKAN NAMA KEPALA SEKOLAH PADA AKUN SIAGA: SILAHKAN LOG IN SIAGA PADA LAMAN http://siaga.kemenag.go.id/ LALU TEKAN PENGATURAN-PROFILE DAN SILAHKAN DIMASUKKAN NAMA KEPALA SEKOLAHNYA